![]() |
Atlet Bulutangkis Putri Indonesia Sedang Berlaga |
KM, Jakarta- Mental bertanding para pemain tunggal putri menjadi
perhatian serius Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP
PBSI) untuk dibenahi.
Menurut Pelatih Tunggal Putri Indonesia, Liang Chiu Sia,
berdasarkan hasil evaluasi penampilan para pemain putri pada Kejuaraan Dunia
Bulu Tangkis 2013, mental mereka kurang kuat sehingga kalah.
»Mereka bermain sudah bagus, tetapi kurang stabil dan
lepas,” kata Liang Chiu Sia di Jakarta, Ahad, 18 Agustus 2013. Ia menilai,
keempat pemain tunggal putri yang tampil di Kejuaraan Dunia ibelum mengerahkan
seluruh kemampuan mereka. Padahal hal itu penting untuk menilai kekurangan
pemain, jelasnya.
Keempat pemain itu ialah Adrianti Firdasari. Lindaweni
Fanetri, Belaetrix Manuputy, dan Aprilia Yuswandari.
Liang Chiu menampik anggapan bila latihan di pemusatan
latihan nasional (Pelatnas) Cipayung disebut belum optimal. Menurut dia, aspek
yang penting untuk segera dibenahi adalah mental bertanding anak-anak
asuhannya.
Sebab, kata Liang Chiu Sia, hanya pemainlah yang bisa
menguatkan mental mereka sendiri. »Meskipun demikian, kami akan terus
meningkatkan porsi latihan,” ujar pelatih berusia 63 tahun ini.
Senada dengan Liang, mantan pebulutangkis putri nasional
Susi Susanti menyebut para pemain tunggal putri Indonesia mesti mengubah pola
pikir mereka. Menurut Susi, persaingan di nomor tunggal putri relatif tidak
berat. Hal itu bisa dilihat dari pemain Thailand Ratchanok Intanon yang
menempati unggulan keempat mampu menjadi juara dunia. ”Jangan takut melawan
pemain Cina,” kata Susi yang juga mantan didikan Liang.
Susi menambahkan, dari analisisnya pemain Indonesia
terlalu cepat merasa puas ketika mampu memimpin dan kurang berani bermain reli.
”Maunya cepat-cepat menyelesaikan pertandingan,” kata staf ahli PBSI bidang
pembina dan prestasi ini.
Pada Kejuaraan Dunia tersebut, dari keempat tunggal putri
Indonesia yang tampil, hanya Lindaweni yang mampu melangkah hingga babak
perempat final. Lindaweni kemudian dikandaskan unggulan pertama asal Cina, Li
Xuerui. Sementara Belaetrix tumbang di babak kedua dan Adrianti Firdasari serta
Aprilia Yuswandari kalah di babak pertama. (www.tempo.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar